Friday, January 23, 2015
Terapi Tulisan dengan Intervensi Ego State Therapy
Ada apa dengan menulis? Mengapa tidak divisualisasikan saja? Masih ada beberapa pertanyaan lagi yang disampaikan kepada saya ketika saya memberikan beberapa tips melepaskan mental block, dan saya menyuruh mereka menuliskan apa yang mereka lakukan. Menulis adalah kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Ketika kita menuliskan sesuatu, pikiran kita akan terfokus pada apa yang akan kita tuliskan. saat itu terjadi maka ego state kita yang bermasalah bisa muncul bergandengan dengan state kreatif, atau state yang lainnya. Hal ini bisa kita manfaatkan untuk mengekspresikan perasaan negatif / state yang vaded (bermasalah) kita.
Memang tidak semua orang gemar menulis, tetapi ada banyak orang juga yang sulit mengekspresikan perasaannya dengan berkata-kata. Justru dengan menuliskannya, semua perasaan yang ada bisa tercurahkan. Kita bisa melihat dan merenungkan disekitar kita, ada orang yang cenderung introvert (Introvert adalah orang yang menikmati dan menyukai kesendirian, tertutup, dan pendiam. Jarang berbicara dan bisa menjadi pendengar yang baik. Lebih suka menyendiri di rumah daripada berkumpul dengan orang lain). Kesehariannya lebih banyak diam. Jika didalam suatu kelompok dia cenderung pasif berkomunikasi, walaupun tetap terlibat dalam kegiatan kelompok. Walau kelihatannya diam, tetapi sebenarnya di dalam dirinya, mini personalitynya / ego state-nya mampu bercakap-cakap dengan jelas.
Ide terapi lewat tulisan ini adalah kegiatan seperti kita menulis surat pada seseorang. Saat hati Anda sedang gundah gulana / galau / ada sesuatu yang mengganjal, perbesarlah perasaan itu. Bayangkan, rasakan, dengarkan, bagaimana jadinya bila perasaan itu berlangsung seumur hidup Anda..... Betapa tidak mengenakkan bukan? Ijinkan, niatkan, harapkan perasaan ini muncul lalu ambillah secarik kertas putih dan alat tulis, mulailah dengan menuliskan nama perasaan tersebut di ujung kanan atas kertas tersebut. Misal : Sang sedih, si gundah, galau, dan seterusnya. Kemudian curahkan perasaan itu diatas kertas tadi. Katakan semuanya, puaskan diri Anda untuk menuliskan semua uneg-uneg dalam hati Anda. Anda bebas melakukannya. Kalau perlu buatlah gambar-gambar yang mengekspresikan perasaan Anda. Jika Anda perlu kertas lagi, ambillah kertas lagi dan ekspresikan sampai habis.
Contoh : (ekspresi duka seorang anak pada ayahnya yang sudah tiada beberapa tahun lalu):
"Papa, kenapa papa koq sakit sih. Aku jadi sedih ketika papa tidur tak berdaya di rumah sakit. Aku merasa gak berdaya karena aku masih kecil. Gimana dengan masa depan kami ......" Dan seterusnya....
Setelah selesai menuliskan semuanya. Lakukan removal pada orang atau apapun yang Anda kirimi tulisan tadi. Caranya, lipat surat Anda tadi, lalu pejamkan mata sejenak. Bayangkan / rasakan, surat ini melayang lalu sampai di orang yang Anda tuju, kemudian biarkan dia membacanya beberapa saat. Setelah itu, mintalah orang / sesuatu tersebut "pergi" dari hadapan Anda, bisa memintanya pergi, mempersilahkan pergi, atau membuat bayangannya menjadi kecil menjauh dan menghilang. Kuasa ada ditangan Anda
Setelah benar-benar menghilang, lakukan relief emosi. Caranya, rasakan perasaan / bagian lain yang lebih bijak, dewasa, dan mau mengasuh / mengayomi, menghibur. Ingatlah suatu kejadian di mana perasaan ini muncul. Ambil secarik kertas lagi. Tulislah, kepada yang tercinta ... (nama perasaan negatif yang mengekspresikan perasaan tadi / vaded). Lalu tuliskan siapa pengirimnya, misal: dari cinta / bijak / sayang / dewasa / mantab / hepi / gembira. Kemudian tulislah kata-kata yang mendukung, menghibur, menguatkan si vaded.
Contoh: "Hai sedih, namaku hepi, aku sayang kamu, dan aku ingin berbagi semangat denganmu, aku akan berada di sampingmu, menemanimu, mendukungmu, menceriakan kamu, dan seterusnya......"
Lakukan check pada vaded dengan cara merasakannya apakah perasaan yang tadinya negatif, apakah sudah menjadi netral atau bahkan positif? Jika perasaan vaded sudah normal / netral lakukan ganti nama, caranya ambil kertas lagi dan tulis dengan besar,
Misal : SEDIH SUDAH BERGANTI NAMA MENJADI TEGAR, dan tuliskan pemahaman baru yang sudah Anda dapatkan, misalnya: Papa sudah dipanggil Tuhan, inilah jalan yang baik bagi semuanya, dan saya merelakan papa kembali ke Surga bersama Tuhan. Lalu tutup lah dengan doa syukur pada Tuhan. Anda bisa memanggil perasaan-perasaan positif yang muncul tadi kapan pun Anda perlu dukungan, dan lihatlah bagaimana ajaibnya perasaan kita bekerja. Rasakan kini perubahannya positif pada diri Anda, dan Anda semakin siap dan berkualitas dalam menjalani kehidupan Anda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment